(Sistem Informasi Data Spasial) Perhitungan Jarak
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Postingan kali ini menjelaskan tentang perhitungan jarak. Untuk perhitungan jarak sendiri ada banyak rumus, tapi kali ini yang akan di bahas hanya ada 2 yaitu Euclidean dan Haversine. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak di bawah ini.
A. Teori
Euclidean Distance
Euclidean
distance adalah
perhitungan jarak dari 2 buah titik dalam Euclidean space. Euclidean
space diperkenalkan oleh Euclid, seorang
matematikawan dari Yunani sekitar tahun 300 B.C.E. untuk mempelajari hubungan
antara sudut dan jarak. Euclidean ini berkaitan dengan Teorema Phytagoras dan
biasanya diterapkan pada 1, 2 dan 3 dimensi. Tapi juga sederhana jika
diterapkan pada dimensi yang lebih tinggi.
-
Pada 1 dimensi
Semisal ingin menghitung jarak Euclidean 1 dimensi.
Titip pertama adalah 4, titik kedua adalah -10. Caranya adalah kurankan -10
dengan 4. sehingga menghasilkan -14. Cari nilai absolut dari nilai -14 dengan
cara mempangkatkannya sehingga mendapat nilai 196. Kemudian diakarkan sehingga
mendapatkan nilai 14. Sehingga jarak euclidean dari 2 titik tersebut adalah 14.
-
Pada 2 dimensi
Caranya hampir sama. Misalkan titik pertama mempunyai
kordinat (1,2). Titik kedua ada di kordinat (5,5). Caranya adalah kurangkan
setiap kordinat titik kedua dengan titik yang pertama. Yaitu, (5-1,5-2)
sehingga menjadi (4,3). Kemudian pangkatkan masing-masing sehingga memperoleh
(16,9). Kemudian tambahkan semuanya sehingga memperoleh nilai 16+9 = 25. Hasil
ini kemudian diakarkan menjadi 5. Sehingga jarak euclideannya adalah 5.
Rumus Euclidean
Sehingga
dari Formula diatas kita dapat implementasi menjadi :
Hasil perhitungan (Jarak)
diatas masih dalam satuan decimal
degree(sesuai dengan format longlat yang dipakai) sehingga untuk
menyesuaikannya perlu dikalikan dengan 111.319 km (1
derajat bumi = 111.319 km)
B. Teori
Haversine Formula
Teorema Haversine Formula adalah sebuah persamaan yang
penting dalam bidang navigasi, untuk mencari jarak busur antara dua titik pada
bola dari longitude dan latitude. Ini merupakan bentuk persamaan khusus dari
trigonometri bola, law of haversines, mencari hubungan sisi dan sudut pada
segitiga dalam bidang bola.
Dimana
a,b,c ialah jarak yang bersatuan radian/sudut karena berada dalam bidang bola,
yang bisa kita korelasikan dengan persamaan busur dibawah ini
Kemudian
kita implementasikan persamaan harvesin dibawah ini :
Sehingga dari Formula diatas kita dapat implementasi
menjadi :
Komentar
Posting Komentar